Sabtu, 17 Desember 2016


Di Sumatera Barat ada sebuah tradisi makan bersama yang disebut dengan Makan Bajamba. Makan Bajamba merupakan prosesi yang jamak dilakukan masyarakat Minangkabau dalam acara besar di lingkungan keluarga maupun masyarakat.
Makan Bajamba sendiri merupakan tata cara makan dengan satu buah piring besar yang disebut pinggan atau tampian (berbeda di tiap daerah). Satu piring besar biasanya untuk satu kelompok yang terdiri dari lima sampai tujuh orang.

Dalam prosesi makan bajamba yang dilakukan tidak hanya sekedar makan. Biasanya sebelum dan sesudah makan ada petatah petitih antara tuan rumah dengan tamu (diwakili satu orang). Hal ini dilakukan sebagai bagian dari adab makan bajamba.
Sampai saat ini makan bajamba masih banyak dilakukan oleh masyarakat Minangkabau, meskipun di beberapa daerah tradisi makan bajamba telah bergeser dalam hal cara penyejiannya.

Prosesi makan bajamba sendiri memiliki filosofi dan arti tersendiri dalam pelaksanannya serta manfaat yang bisa kita petik dari Makan Bajamba:
BELAJAR MENGHORMATI YANG LEBIH TUA
Dalam satu kelompok Makan Bajamba, orang yang paling tua dipersilahkan makan lebih dulu baru kemudian diikuti oleh yang lainnya. Hal ini melatih kita untuk belajar menghormati mereka yang lebih tua atau dituakan.
Maka dalam hal ini berlaku pepatah minang: Ditinggian sarantiang, diuluan salangkah.

MEMUPUK KEBIASAAN BERBAGI

Dalam makan bajamba kita makan bersma, bisa lima sampai tujuh orang. Di sini kita dilatih untuk saling berbagi makanan kepada yang lain. Dalam makan bajamba ini juga kita dituntut untuk tidak rakus serta memperhatikan anggota yang ikut makan.

BAGUS UNTUK KESEHATAN

Makan Bajamba tidak menggunakan sendok maupun garpu, semua yang ikut makan menggunakan tangan kanan untuk makan. Makan dengan tangan sangat baik untuk kesehatan dan ini sudah dibuktikan dengan berbagai penilitian di bidang kesehatan.
Selain itu makan dengan tangan juga mencegah terjadinya cedera pada mulut. Contohnya saat makanan panas, kita bisa terhindar dari terbakarnya lidah karena tangan bisa merasakan terlebih dulu apakah makanan tersebut masih panas atau sudah bisa disuap.

SESUAI DENGAN SUNNAH NABI

Makan Bajamba juga bisa dilihat sebagai bentuk penerapan “Adaik Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” dimana adat minang bersumber dari agama islam.
Hal ini terlihat pada makan bajamba yang pelaksanaannya banyak mengamalkan sunnah Rasulullah SAW ketika makan. Seperti makan dengan tangan kanan, berkumpul ketika makan, menyebut nama Allah sebelum dan sesudah makan.

MELESTARIKAN BUDAYA Minangkabau

Selain itu pelaksanaan Makan Bajamba juga bisa dilihat sebagai upaya melestarikan salah satu budaya minang. Dan semoga budaya Makan Bajamba tetap hidup di tengah lingkungan masyarakat Minang.


0 komentar:

Posting Komentar

Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Member Asita

Blog Archive

Popular Posts

Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Minangkabau Land

Minangkabau Halal Tourism

Translate Here

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese

Like This

news

Booking Here

Nama

Email *

Pesan *

Blog Demo