Kamis, 29 Desember 2016

Kami Perusahaan jasa Perjalanan Wisata dikota Padang tetap setia memenuhi permintaan pelanggan yang berkunjung di Sumatera Barat. Menikmati budaya, alam, kuliner Minangkabau dengan Tranportasi layanan Rental di kota Padang kami meyediakan sarana Transportasi Mickro Bus Elf berbagai Seater terbaru dan dilayani oleh Crew dan team yang telah berpengalaman mengusai medan di pulau Sumatera pada Umumnya.


Dengan menggunakan armada terbaru sehingga anda akan terasa nyaman dalam menikmati liburan atau berkunjung selama di Sumatera Barat, Kami PT. TG Sumbarindowisata Tour & Travel tetap menjaga hubungan haromis bersama Pelanggan dan berbagai Travel lain Yang memakai jasa kami menghandle berbagai group paket wisata di Sumatera Barat, dengan mengutamakan kerjasama Harmonis sesama Travel agent.


Silahkan Hubungi kami dengan mengunjungi halaman contact Us di halaman depan, atau bisa lansung booking di nomor telpon dibawah ini :


Telpon (0751) 841201 - Email : admin@tgsumbarindowisata.co.id
WhatsApp : +6289683800183 - +6282283619088





Sabtu, 17 Desember 2016


Teh Talua (Teh Telur: Bahasa Indonesia) adalah salah satu minuman khas di Sumatera barat. Setiap pagi, teh talua bahkan menjadi salah satu menu sarapan yang selalu tersedia di warung-warung di Sumatera barat.

Bahkan kalau Dunsanak pergi ke pasar-pasar di daerah Sumbar, pagi-pagi pasti akan menemukan pegawai rumah makan atau warung yang membawa gelas-gelas teh talua yang akan diantarkan kepada para pemesan yang biasanya adalah pedagang-pedagang di pasar.

Teh Talua dibuat dari campuran kuning telur dan gula yang dikocok hingga berbusa lalu ditambah dengan air teh dan susu kental. Rasanya? Jangan ditanya. Nikmat.
Teh Talua ternyata menyimpan banyak manfaat, diantaranya:

1. PENAMBAH STAMINA DAN TENAGA

Teh Talua sangat bermanfaat untuk menambah stamina dan tenaga, apalagi jika seharian melakukan pekerjaan yang membutuhkan tenaga ekstra.
Buat yang mau begadang atau kerja lembur Teh Talua juga bisa sebagai suplemen agar mata melek semalaman. Daripada mengkonsumsi minuman berenergi kemasan, mending Teh Talua. Alami.
2. Mengembalikan Vitalitas Tubuh Setelah Lelah Bekerja Berat
Selain untuk menambah stamina sebelum bekerja, Teh Talua juga cocok untuk mengembalikan vitalitas tubuh, semisal sehabis sakit, setelah lelah bekerja, dengan mengkonsumsi teh talua dijamin tubuh akan fit lagi.

3. MENUNDA LAPAR

Protein dalam telur juga dapat membuat kita merasa kenyang lebih lama, jadi dengan mengkonsumsi Teh Talua konsentrasi tak akan terganggu oleh lapar.

4. BAIK UNTUK MATA

Di dalam kuning telur yang merupakan bahan pembuat Teh Talua terdapat zat Karotenoid. Nah zat ini dapat menurunkan risiko penyakit age-related degeneration dan katarak. Zat ini berperan sebagai antioksidan untuk mata, melawan radikal bebas yang dapat merusak beberapa bagian pada retina

5. KAYA VITAMIN

Di dalam kuning telur yang merupakan bahan pembuat Teh Talua banyak terdapat vitamin seperti vitamin A, D, E dan K yang hanya ditemukan di kuning telur saja, tidak di putih telur.

6. STAMINA PRIA DEWASA

Nah buat yang sudah berumah tangga terutama pria, dianjurkan untuk mengkonsumsi Teh Talua, terutama sebelum menunaikan hubungan suami istri. Karena Teh Talua dapat menambah stamina.
Bagaimana? Dunsanak juga suka mengkonsumsi teh talua? Tapi ingat jangan berlebihan ya. Karena sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.


Di Sumatera Barat ada sebuah tradisi makan bersama yang disebut dengan Makan Bajamba. Makan Bajamba merupakan prosesi yang jamak dilakukan masyarakat Minangkabau dalam acara besar di lingkungan keluarga maupun masyarakat.
Makan Bajamba sendiri merupakan tata cara makan dengan satu buah piring besar yang disebut pinggan atau tampian (berbeda di tiap daerah). Satu piring besar biasanya untuk satu kelompok yang terdiri dari lima sampai tujuh orang.

Dalam prosesi makan bajamba yang dilakukan tidak hanya sekedar makan. Biasanya sebelum dan sesudah makan ada petatah petitih antara tuan rumah dengan tamu (diwakili satu orang). Hal ini dilakukan sebagai bagian dari adab makan bajamba.
Sampai saat ini makan bajamba masih banyak dilakukan oleh masyarakat Minangkabau, meskipun di beberapa daerah tradisi makan bajamba telah bergeser dalam hal cara penyejiannya.

Prosesi makan bajamba sendiri memiliki filosofi dan arti tersendiri dalam pelaksanannya serta manfaat yang bisa kita petik dari Makan Bajamba:
BELAJAR MENGHORMATI YANG LEBIH TUA
Dalam satu kelompok Makan Bajamba, orang yang paling tua dipersilahkan makan lebih dulu baru kemudian diikuti oleh yang lainnya. Hal ini melatih kita untuk belajar menghormati mereka yang lebih tua atau dituakan.
Maka dalam hal ini berlaku pepatah minang: Ditinggian sarantiang, diuluan salangkah.

MEMUPUK KEBIASAAN BERBAGI

Dalam makan bajamba kita makan bersma, bisa lima sampai tujuh orang. Di sini kita dilatih untuk saling berbagi makanan kepada yang lain. Dalam makan bajamba ini juga kita dituntut untuk tidak rakus serta memperhatikan anggota yang ikut makan.

BAGUS UNTUK KESEHATAN

Makan Bajamba tidak menggunakan sendok maupun garpu, semua yang ikut makan menggunakan tangan kanan untuk makan. Makan dengan tangan sangat baik untuk kesehatan dan ini sudah dibuktikan dengan berbagai penilitian di bidang kesehatan.
Selain itu makan dengan tangan juga mencegah terjadinya cedera pada mulut. Contohnya saat makanan panas, kita bisa terhindar dari terbakarnya lidah karena tangan bisa merasakan terlebih dulu apakah makanan tersebut masih panas atau sudah bisa disuap.

SESUAI DENGAN SUNNAH NABI

Makan Bajamba juga bisa dilihat sebagai bentuk penerapan “Adaik Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” dimana adat minang bersumber dari agama islam.
Hal ini terlihat pada makan bajamba yang pelaksanaannya banyak mengamalkan sunnah Rasulullah SAW ketika makan. Seperti makan dengan tangan kanan, berkumpul ketika makan, menyebut nama Allah sebelum dan sesudah makan.

MELESTARIKAN BUDAYA Minangkabau

Selain itu pelaksanaan Makan Bajamba juga bisa dilihat sebagai upaya melestarikan salah satu budaya minang. Dan semoga budaya Makan Bajamba tetap hidup di tengah lingkungan masyarakat Minang.


Senin, 12 Desember 2016

Danau Tarusan Kamang.


Kabupaten Agam memiliki sumber daya alam yang lengkap. Antara lain memiliki pantai, danau, gunung, lembah, hingga kawasan pariwisata seperti Lawang Park, Janjang seribu Koto Gadang, dan tempat wisata lainnya.
Selain itu, masih ada setumpuk pesona yang masih tersuruk di Ranah Agam yang bisa disebut dengan laksana kristal bening yang belum diasah. Tidak terlalu banyak dibicarakan orang tapi sebenarnya memiliki keindahan yang mempesona yakni danau Tarusan Kamang terletak di Kecamatan Kamang magek, Kabupaten Agam.


Danau Tarusan Kamang menurut cerita masyarakat setempat merupakan danau yang penuh dengan teka-teki dan misterius tentang kondisi alamnya yang berubah-ubah, memiliki luas sekitar 675 meter dan panjang 1,5 kilometer.
Fenomena alam yang menakjubkan di danau Tarusan Kamang adalah menghilangnya air danau ke dalam perut bumi dan muncul di celah padang rumput yang hijau, tanpa bisa menebak waktunya.
Tidak seorangpun yang tahu pasti, kapan danau ini menggenang dan kapan akan mengering lagi jadi padang rumput. Satu-satunya yang sering menjadi isyarat bagi kami adalah bunyi dentuman di pojok danau.
Bila terdengar bunyi dentuman, itu pertanda esok harinya akan muncul air dan menggenang membentuk danau.


Dia menambahkan, tidak ada sungai di danau Tarusan yang air muncul dan menghilang begitu saja ke perut bumi. Ketika air mulai menggenang, maka ikan-ikan dan sejenis udang pun bermunculan. Konon dulunya ikan-ikan di danau Tarusan cukup besar, tapi kini hanya tinggal ikan-ikan kecil yang dikenal dengan “Pantau Tarusan”. Jadi pusat perhatiannya danau Tarusan Kamang hingga ke dunia luar.

Minggu, 11 Desember 2016

Pasar Atas dan Pasar Bawah


Banyak orang berwisata ke sebuah pasar merupakankeharusan. Di Bukittinggi, Anda bisa menuntaskan hasrat berwisata di pasar karena kota ini memiliki dua pasar yang layak untuk dikunjungi, yaitu Pasar Atas atau warga setempat biasa menyebutnya dengan Pasar Ateh dan Pasar Bawah. Sesuai dengan namanya, Pasar Atas berada di posisi yang paling tinggi, persis tepat di depan ikon Kota Bukittinggi, Jam Gadang. Di Pasar Atas, umumnya didominasi oleh para pedagang yang menjual cinderamata khas Bukittinggi, seperti gantungan kunci, kaos, gelang, kalung, hiasan rambut, kaca mata dan pernak-pernik lain yang terbuat dari bahan dasar kayu maupun metal.


Selain itu, di Pasar Atas juga tersedia aneka macam kain sulam dan kain songket yang bisa Anda bawa pulang. Kain-kain sulam dan songket yang ada di Pasar Atas merupakan hasil dari tangan-tangan terampil pengrajin di Bukittinggi. Untuk kain sulam memiliki harga yang bervariasi antara Rp 250.000 hingga Rp 700.000, tergantung dari jenis bahan dan banyaknya sulaman. Sedangkan untuk kain songket harganya lebih mahal, yakni antara Rp 700.000 sampai Rp 2 juta. Perbedaan harga ini tergantung dari tingkat kesulitan pembuatan kain.


Sementara itu, Pasar Bawah merupakan pasar tradisional yang berlokasi di bawah Pasar Atas.Umumnya, Pasar Bawah berisi pedagang-pedagang yang membuka toko kelontong, sayur-sayuran, buah-buahan, daging, ikan dan aneka bahan-bahan masakan di dapur. Seperti halnya pasar tradisional lain, saat memasuki lorong-lorong Pasar Bawah memang terkesan becek, terutama di lokasi penjualan sayuran, aneka daging dan ikan.


Tapi itu tentu bukan menjadi halangan bagi Anda untuk menikmati nuansa tradisional di pasar ini.
Satu hal yang cukup menarik, di Bukittinggi terdapat Janjang Ampek Puluah, yaitu deretan anak tangga yang menghubungkan antara Pasar Atas dan Pasar Bawah. Meskipun namanya Janjang Ampek Puluah (empat puluh), namun anak tangga yang ada di sana lebih dari empat puluh yang terbagi dalam beberapa bagian. Jika dihitung, total ada 100 anak tangga mulai dari paling atas hingga paling bawah sampai di trotoar. Tapi, nilai 40 itu dihitung hanya dari deretan anak tangga yang paling curam saja. Janjang Ampek Puluah kini menjadi bagian dari sejarah Kota Bukittinggi karena anak tangga ini dibangun pada 1908 saat pemerintahan kolonial. Bahkan, Janjang Ampek Puluah Ampek bisa memberikan inspirasi kepada pencipta lagu Minang Syahrul Tarun Yusuf dengan judul lagu “Andam 0i”.

Sabtu, 10 Desember 2016


Seiring dengan bertambah banyaknya lokasi wisata di Sumatera Barat, penyedia jasa hotel dan penginapan pun sangat dibutuhkan bagi para traveler yang ingin berwisata. Keberadaan hotel atau penginapan yang dekat dengan lokasi wisata pasti sangat diinginkan oleh orang-orang yang sangat ingin berlibur ini.
Permasalahan yang sering terjadi adalah saat kita telah memesan kamar hotel via aplikasi pemesanan tiket berbasis aplikasi, namun kamar tersebut tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, berikut adalah daftar hotel dan penginapan yang ada di beberapa daerah di Sumatera Barat.

Hotel dan Penginapan di Kota Padang Panjang

1. Bungalow | Alamat: Jl. Ahmad Yani No. 12 | Fasilitas: TV, AC, Air panas/dingin
2. Minang Fantasi | Alamat: Kompleks Perkampungan Minangkabau | Fasilitas: 55 Kamar, TV, AC, Air panas, dingin, panas/dingin, Restoran, Free wi-fi, Ruang Pertemuan Kap. 20-250 org, Mushalla, Taman Bermain, Kolam Renang

Hotel dan Penginapan di Kota Payakumbuh

1. Hotel Mangkuto | Jl. Jend. Sudirman No. 141 | Telp: 0752-93358 | Fax.: 0752-93358 | Email : mangkutohotel@yahoo.co.id | Fasilitas: 48 Kamar, TV, AC, Air panas, Dingin, Ruang Pertemuan, Mushalla
2. Hotel Bundo Kanduang | Jl. Moh. Yamin No. 25, Tiakar Hilir | Telp: (0752) 92711 | Fax.: (0752) 90451 | Fasilitas: 35 Kamar, TV, AC, Air panas, dingin, panas/dingin, Ruang Pertemuan Kapasitas 75-100 org
3. Bambu Hotel | Jl. Moh. Yamin No. 23 | Telp: (0752) 90360 | Email: bamboo_hotel@yahoo.com | Fasilitas: 16 Kamar, TV, AC, Air panas, dingin, panas/dingin, Free wi-fi
4. Kolivera | Jl. Moh. Yamin – Pakan Salasa, Payakumbuh | Telp: (0752) 7011117 | Fax.: (0752) 95022 | Fasilitas: 15 Kamar, TV, AC, Air panas, dingin, panas/dingin, Restoran, Free wi-fi, Ruang Pertemuan 20-50 org
5. Flamboyan | Jl. Ade Irma Suryani | Telp: (0752) 92333
6. Ngalo de Villa | Jl. Singa Harau No. 12 Kel. Balai Panjang, Limbukan Belakang Balaikota Payakumbuh | Telp: (0752) 92585 | Fasilitas: 16 Kamar, TV, AC, Air panas, dingin, panas/dingin, Restoran, Ruang Pertemuan Kapasitas 20-120 org
7. Lembah Echo | Desa Tarantang, Lubuk Limpato Harau, Kab. 50 Kota | Telp: (0752) 7750306 | Fax.: (0752) 7750306 | Fasilitas: 30 Kamar, TV, AC, Taman, Parkir
8. Usaha Bunda | Jl. Soekarno-Hatta No. 217 | Telp: (0752) 92595

Hotel dan Penginapan di Tanah Datar


1. Hotel Bougenville (BK) | Jl. Sudirman No. 34 | Telp: (0752) 574034 | Fax.: (0752) 61255 | Fasilitas: Kamar, TV, AC, Air panas, dingin, panas/dingin
2. Hotel Pagaruyuang | Jl. Hamka | Telp: (0752) 71533 | Fasilitas: 28 Kamar, TV, AC, Air panas, dingin, panas/dingin, Ruang pertemuan kapasitas 50-100 org
3. Hotel Pagaruyuang Dua | Jl. Cindua Mato | Telp: (0752) 71534 | Email : pagaruyung_dua@yahoo.co.id | Fasilitas: 40 Kamar, TV, AC, Free wi-fi, Restauran, Ruang pertemuan kapasitas 50-500 org
4. Singkarak Sumpur | Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 91 | Telp: (0752) 82529 | Fasilitas: 30 Kamar, TV, AC, Free wi-fi, Kolam renang, Ruang pertemuan, Restoran, Parkir, Mushalla
5. Aie Angek Cottage (BK) | Jl. Padang Panjang – Bukittinggi Km 6 | Telp: (0752) 98400 | Fax.: (0752) 98361 | Email: contact@aieangekcotage.com | Website: www.aieangekcottage.com | Fasilitas: 22 Kamar, TV, AC, Free wi-fi, Ruang pertemuan kapasitas 70-100 org, Restoran, Kolam renang, Galeri perpustakaan

Hotel dan Penginapan di Kabupaten Mentawai

1. Kandui Resort | Pulau Karamajat, Desa Katurei Kec. Siberut Barat Daya | Phone: +1.714.478.2487 (Anthony Marcotti) | Email: info@kanduiresort.com | Website: www.kanduiresort.com |
2. Kandui Villas Resort | Pulau Karamajat, Desa Katurei, Kec. Siberut Barat Daya | Phone: Aii: 08126621077 / Alfa: 08117007989 | Website: www.kanduivillas.com
3. Wavepark Resort | Pulau Mainuk, Desa Katurei, Kec. Siberut Barat Daya | Kantor operasional: Jalan Perak III No. 18, Padang, West Sumatra, 25112, Indonesia  | Kontak untuk kantor di Padang: 0812-6635-551 / Kontak telepon satelit: +8821676005313 | Website: www.wavepark.com
4. Pitt Shop Hill Magarabat | Pulau Nyang Nyang, Desa Taileleu, Kec. Siberut Barat Daya | Website: www.pitstophill.com
5. Botik Island Resort | Pulau Botik, Desa Katurei, Kec. Siberut Barat Daya | Operasional di Padang: Jl. Bundo Kandung No. 14-16, AXANA HOTEL for Mario Martinez, Sumatera Barat 25119, Indonesia | Telephone: 0812-8824-6151 | Email: contact@botikresort.com | Website: www.botikresort.com
6. Siloinak Resort | Pulau Siloinak Desa Katurei, Kec. Siberut Barat Daya
7. Coconut Island Resort | Pulau Mansilok, Kec. Siberut Selatan | Website: www.coconuts-mentawai.com
8. Mentawai Bungalow Mapadegat | Pulau Nyangnyang, Desa Taileleu Kec. Siberut Barat Daya | Website: www.mentawai-bungalow.com
9. Mentawai Surf Camp | Dusun Peipei, Desa Pasakita Taileleu, Kec. Siberut Barat Daya | WhatsApp: 0811-6604-419 | Email: info@mentawai-surfcamp.com | Website: www.mentawai-surfcamp.com
10. Playground Resort | Mentawai Pegu, Pulau Nyangnyang, Dusun Peipei, Desa Pasakiat Taileleu, Kec. Siberut Barat Daya
11. Macaronis Resort | Pulau Sinai, Desa Silabu, Kec. Pagai Utara | Telp: 0823-8446-6209 | Email: contact@macaronisresort.com | Website: www.macaronisresort.com
12. Mentawai Mindfulness | Pulau Pitojat | Email: johnocean@yahoo.com
13. Awera resort | Website: www.aweraisland.com
14. Aloita Village | Pulau Simakakang, Desa Tua Pejat, Kec. Sipora Utara

Hotel dan Penginapan di Kabupaten Solok

1. Hotel Palapa | Jl. Jorong Tembok, Kacang Selatan | Telp: (0755) 380834 | Fasilitas: 55 Kamar, TV, AC, Air Panas, dingin, panas/dingin, Restoran, Free wi-fi, Ruang pertemuan Kapasitas 20-250 org

Hotel dan Penginapan di kota Bukittinggi

1. The Hills Hotel | Klasifikasi: **** | Alamat: Jl. Laras Datuk Bandaro No. 18, Bukittinggi, Sumatera Barat | Telp. (0752) 35000
2. Pusako Hotel | Klasifikasi: **** | Alamat: Jl. Soekarno Hatta No. 7, Bukittinggi, Sumatera Barat | Telp: (0752) 32111
3. Campago Hotel | Klasifikasi: *** | Alamat: Jl. Cempaka No.1 Guguk Bulek, Bukittinggi, Sumatera Barat | Telp: (0752) 642420 / (0752) 35151
4. Parai Holidays Hotel | Klasifikasi: *** | Alamat: Jl. Raya Bukittinggi–Medan Km 7, Sumatera Barat | Telp: (0752) 6237288
5. Royal Denai Hotel | Klasifikasi: *** | Alamat: Jl. Dr. A. Rivai No. 26, Bukittinggi, Sumatera Barat | Telp: (0752) 32920
6. Grand Malindo Hotel | Klasifikasi: ** | Alamat: Jl. Panorama No. 30, Bukittinggi, Sumatera Barat | Telp: (0752) 625823 | Fax.: (0752) 624790
7. Bagindo Hotel | Klasifikasi: * | Alamat: Jl. Jend. Sudirman No.41-45, Bukittinggi, Sumatera Barat | Telp: (0752) 23100
8. Benteng Hotel | Klasifikasi: * | Alamat: Jl. Benteng No. 1, Bukittinggi, Sumatera Barat | Telp: (0752) 22956
9. Dymens International Hotel | Klasifikasi: * | Jl. Nawawi No 1-3, Bukittinggi, Sumatera Barat | Telp: (0752) 21015, 23444, 23440
10. Lima’s Hotel | Klasifikasi: * | Alamat: Jl. Kesehatan No. 34, Bukittinggi, Sumatera Barat | Telp: (0752) 22641 / (0752) 22763
11. Hotel Ambun Suri | Klasifikasi: * | Alamat: Jl. Panorama No. 2, Bukit Cangang Kayu Ramang, Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, 26116 | Telp: (0752) 34251 | Fax.: (0752) 31427
12. Hotel Kharisma | Klasifikasi: ** | Alamat: Jl.Jend.Sudirman No.57, Bukittingi, Sumatera Barat | Telp: (0752) 626900 | Fax.: (0752) 32025
13. Royal Denai View | Klasifikasi: ** | Alamat: Jl. Yos Sudarso No. 7A, Bukittingi, Sumatera Barat | Telp: (0752) 22953 | Fax.: (0752) 23408

Hotel dan Penginapan di Kota Padang

1. Premier Basko Hotel | Klasifikasi: ***** | Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka No. 2A, Padang, 25132 | Email: reservation@bwpremierbaskohotel.com | Telp: (0751) 448888 / (0751) 4488880
2. Pangeran Beach Hotel | Klasifikasi: **** | Alamat: Jl. Ir. H. Juanda No. 79, Padang, Sumatera Barat | Telp: (0751) 7051333 / (0751) 7054613 | Website: http://hotelpangeran.com
3. Grand Inna Muara | Klasifikasi: **** | Alamat : Jl. Gereja No. 34, Padang | Telp: (0751) 35600 / (0751) 31163 | Email: natourmuara@padang.wasantara.net.id
4. Mercure Hotel | Klasifikasi: **** | Alamat: Jl.Purus IV No.8,Padang, 25116 | Telp: (0751) 891188 / (0751) 891891 | Email: info@mercurepadang.com | Website: http://www.mercurepadang.com
5. Kryad Bumi Minang | Klasifikasi: *** | Alamat: Jl. Bundo Kandung No. 20 – 28, Padang | Telp: (0751) 37555 / (0751) 37567 | Website: www.bumiminang.com | Email: info@bumiminang.com
6. Hayam Wuruk Hotel | Klasifikasi: *** | Alamat: Jl. Hayam Wuruk No. 16, Padang, 25118, Sumatera Barat | Telp: (0751) 893500 / (0751) 893501 | Email: info@hwhotelpadang.com | Website: http://www.hwhotelpadang.com
7. Savali Hotel | Klasifikasi: *** | Alamat: Jl. Hayam Wuruk No. 31-33, Padang, Sumatera Barat | Telp: (0751) 27660 / (0751) 23262 | Email: reservation@savalihotel.com | Website: http://www.savalihotel.com
8. The Aliga Hotel | Klasifikasi: *** | Alamat: Jl. MH. Thamrin No. 71, Padang, Sumatera Barat | Telp: (0751) 890777 / (0751) 891777 | Website: http://thealigahotel.com
9. Daima Hotel | Klasifikasi: *** | Alamat: Jl. Jendral Sudirman No. 17, Padang, Sumatera Barat | Telp: (0751) 891117 | Email: info@prasanthi-hotels.com | Website: http://prasanthi-hotels.com
10. The Sriwijaya Hotel | Klasifikasi: *** | Alamat: Jl. Veteran 26, Padang, Sumatera Barat | Telp: (0751) 21942/ (0751) 890190 | Email: thesriwijaya@yahoo.com | Website: http://thesriwijayahotel.com
11. Hotel Rocky Plaza | Klasifikasi: *** | Alamat: Jl. Permindo No. 40, Padang, Sumatera Barat | Telp: (0751) 840888 / (0751) 841230 | Email: hotelrockyplaza@yahoo.com
12. Grand Sari Hotel | Klasifikasi: *** | Alamat: Jl. M.H. Thamrin, No. 48, Padang, 25211, Sumatera Barat | Telp: (0751) 891555 / (0751) 891666 | Email: reservation@grandsarihotel.com | Website: http://www.grandsarihotel.com
13. Hotel Bunda | Klasifikasi: *** | Alamat: Jl. Bundo Kanduang No.19, Padang, 25145, Sumatera Barat | Telp: (0751) 812244 / (0751) 25909 | Email: info@bundahotel.com | Website: http://www.bundahotel.com
14. Hotel Pangeran City | Klasifikasi: ** | Alamat: Jl. Dobi No. 3-5, Padang, Sumatera Barat | Telp: (0751) 31233 / (0751) 27180
15. Hotel Jakarta | Klasifikasi: ** | Alamat: Jl. Belakang Olo No. 57, Padang, Sumatera Barat | Telp: (0751) 23331 / (0751) 26661
16. Hotel Hangtuah | Klasifikasi: ** | Alamat: Jl. Pemuda No. 1, Padang, 25117, Sumatera Barat | Telp: (0751) 26556 / (0751) 26558/ (0751) 840796 | Website: www.hotelhangtuah.com | Email: reservation@hotelhangtuah.com
17. Hotel Femina | Klasifikasi: ** | Alamat: Jl. Bagindo Aziz Chan No. 15, Padang, Sumatera Barat | Telp: (0751) 34309/ (0751) 34388/ (0751) 35961
18. Hotel Padang | Klasifikasi: ** | Alamat: Jl. Bagindo Aziz Chan No. 2, Padang, Sumatera Barat | Telp: (0751) 37402 / (0751) 35962 / (0751) 31383
19. Plan B Hotel | Klasifikasi: ** | Alamat: Jl. Hayam Wuruk No.28, Padang, Sumatera Barat | Telp: (0751) 892100 | Fax.: (0751) 892101
20. Mervit Hotel | Klasifikasi: ** | Alamat: Jl. Purus 2 No. 6, Padang, Sumatera Barat | Telp: (0751) 9824489 / (0751) 34034 | Fax.: (0751) 26944

Jumat, 09 Desember 2016


Denyut kota terasa tak pernah berhenti saat menyusuri kawasan Pondok dan Muaro di Padang, Sumatera Barat. Sejak pagi hingga malam, kawasan ini tetap berdetak ibarat jantungnya sebuah kota. Kawasan ini tercatat pernah menjadi pusat pemerintahan, perdagangan, dan hiburan pada era kolonial Belanda. Muaro menjadi pusat pemerintahan, sedangkan Pondok menjadi pusat hiburan. Rusli Amran dalam bukunya Padang Riwayatmu Dulu mencatat, Opera Constantinopel dan Nyai Dasima yang terkenal pada akhir abad 19 pernah dipentaskan di gedung komedi di kawasan Pondok.

Melangkah sedikit ke arah timur, jejeran gedung tua bergaya campuran—Melayu dan Eropa—terasa saat menginjakan kaki di Pasar Mudik dan Pasar Gadang. Kesibukan bongkar muat barang terasa kental saat menginjakan kaki di sini. Hingar bingar kota tua masih bisa dirasakan di sini. Menurut Sejarawan Universitas Andalas Profesor Gusti Asnan, Pasar Mudik dan Pasar Gadang merupakan pasar induk pertama yang dibangun etnis Melayu (Minang). Pasa Gadang berkembang menjadi pusat perdagangan seiring dengan kedatangan saudagar Minang. Pengembangan kawasan ini lengkap dengan infrastruktur ekonomi dan politik. Berkembangnya Padang sebagai kota metropolitan di pantai barat Sumatera tak bisa dilepaskan dari perjanjian London (Traktaat London) pada 17 Maret 1824. Perjanjian ini membuat daerah jajahan Inggris—termasuk Indonesia—beralih ke tangan Belanda. Perjanjian ini yang melatarbelakangi Belanda membangun sejumlah fasilitas hingga pertengahan abad 20 di sejumlah jajahan bekas Inggris, termasuk Padang. Jalur laut dan kereta api dibangun untuk mendukung Padang sebagai pusat perdagangan di pantai barat Sumatera. Pelabuhan Teluk Bayur dibangun pada 1892 untuk memperkuat aktivitas perdagangan menuju negara-negara di eropa. Pada tahun yang sama, jalur keretaapi pun disiapkan menuju pelabuhan.


Jalur pertama kereta api di Sumbar menghubungkan antara stasiun Simpang Haru menuju Palinggam. Stasiun Palinggam kini tak berfungsi, sepuh dimakan usia. Pada era tersebut, jalur kereta Padang-Teluk Bayur dan Padang-Padang Panjang dibuka untuk umum. Belanda juga membangun pabrik semen di Indarung yang dikenal dengan PT Semen Padang pada 1910. Pembauran Etnis Freek Colombijn dalam bukunya Patches of Padang mempertegas bentuk tata Padang Kota Tua dengan pembagian zona untuk menguatkan fungsi kota. Ini terlihat jelas saat menyusuri liku-liku Padang Kota Tua. Saat itu, Belanda membagi kota ini untuk  pemukiman Belanda, Indon (sebutan untuk orang eropa), Tionghoa, Keling, Melayu, Bugis, Nias, dan Jawa. Pasa Mudik dan Pasa Gadang merupakan lokasi yang diperuntukkan bagi saudagar Melayu. Bersebelahan dengan Pasa Gadang, sebuah perempatan jalan memisahkan pasar pribumi ini degan Kampung Keling. Kampung Keling merupakan kawasan yang dihuni keturunan India. Sebelum menempati Kampung Keling, keturunan India menghuni kawasan Kampung Dobi—kini jalan Dobi—tak jauh dari Kampung Cina yang terhubung dengan Simpang Enam, bersama Etnis Arab.  “Sekitar 1880 mereka (etnis Arab) eksodus menuju Batavia,” kata Profesor Gusti Asnan. Etnis India menguasai lahan-lahan perkebunan skala besar di Lubuk Kilangan dan Rimbo Data. “Era ini berakhir sekitar tahun 1870 dan mereka pindah ke sejumlah tempat—Kampung Keling, Kampung Jawa, Purus,” kata Gusti Asnan. Etnis Tionghoa menghuni kawasan yang berdampingan langsung dengan pusat pemerintahan kolonial. Kawasan pecinan memiliki pasar sendiri: Pasar Kongsi. Hingga kini, Pasar Kongsi masih berfungsi. Perkampungan Nias berada di kawasan Pondok hingga kini. Mereka juga menempati lereng bukit Gunung Padang. Sedangkan etnis Bugis dan Jawa menghiasi sudut kota tua: kawasan Belakang Tansi (penjara di era kolonial) dan Kampung Jawa Dalam. Kampung Jawa berkembang menjadi pasar utama—Pasar Raya Padang, kini—sejak Mayor Lie Saay, membangun pasar di sana. Sedangkan kalangan Indon dan Belanda menghuni kawasan di pusat kota. Mereka hengkang pasca kemerdekaan Indonesia. Pembagian zona yang dilakukan Belanda secara tidak langsung membuat peleburan budaya antar etnis terasa kian kental. Tak sedikit dari kalangan etnis Tiionghoa menikah dengan etnis Minang. Hal serupa juga terjadi di kalangan etnis lain. Kawin campur memupuk rasa toleransi masyarakat di kota ini.



Bahkan, kalangan Tinghoa di Padang sudah tidak mampu berbahasa Mandarin. “Kampung kami di sini, hidup mati kami di sini. Tionghoa, Melayu, Keling, tidak ada bedanya,” kata tokoh masyarakat Tionghoa di Pondok, Sutan Ferryanto Gani (62) awal Juli 2012. Ferryanto Gani merupakan etnis Tionghoa pertama yang mendapat gelar ‘sutan’ dari pemuka adat di Padang. Pembauran etnis memperjelas wujud Padang sebagai kota metropolitan yang dinamis dan pluralis. Kedatangan sejumlah etnis ini tak lepas dari pendudukan Inggris dan Belanda. Etnis Tamil diperkirakan sampai di Padang bersamaan dengan kehadiran Inggris. Kalangan Tionghoa dan Nias, masuk ke Padang bersamaan dengan kedatangan serikat dagang Belanda, VOC pada abad 17. Sedangkan keberadaan etnis Jawa di Kampung Jawa diyakini jauh lebih awal. Pembauran ini memperkaya budaya yang ada di Padang. Kita masih bisa menjumpai prosesi pemakaman kuno masyakarakat Tionghoa yang dipertahankan sejak 150 tahun silam—seiring dengan kehadiran kongsi kematian Hok Tek Tong (HTT) pada 1863.



Meskipun prosesi ini telah berlangsung sekitar 150 tahun, tak satu pun dokumentasinya bisa dijumpai.“Ini kepercayaan lama, tak satu pun boleh mengambil gambar,” ujar Ketua HTT, Sutan Ferryanto Gani. Prosesi angkat kio (tandu raja) juga menjadi tontonan menarik saat Cap Go Meh. Kio seberat 630 kg diangkat sekitar 16 orang.  Tak jarang dari mereka yang mengangkat tandu ini kesurupan dan kembali tersadar usai meminum air mantra. Kio ini tercatat sebagai kio terbesar di dunia yang mendapat penghargaan MURI (Museum Rekor Indonesia). HTT juga memegang rekor sebagai sipasan terpanjang yang mencapai ratusan meter dan tim khusus naga wanita. Barongsai HTT diperagakan pertama kali setelah era Soeharto. Budaya serak gulo yang dilakukan etnis keeling pun memberikan tontonan berbeda. Budaya yang dilakukan etnis Tamil di Kampung Keling, sejak 300 tahun lalu ini untuk memperingati ulama besara India, Sauhul Hamid. Serak gulo pertama kali dilakukan di kampung kelahiran Sauhul Hamid di Nagor, Tamil Nadi, India Selatan. Tahun ini, serak gulo dilakukan pada April 2012 atau setiap tanggal 1 Jumadil Akhir. Saat perayaan, halaman Masjid Muhammadan di jalan Batipuh dipenuhi pengunjung yang sebagian besar etnis Tamil. “Siapa pun yang berada di lokasi boleh ambil gula yang dilempar dari atap teras masjid,” kata Mustafa (64). Gula yang dibungkus kain perca warna-warni dilempar dari atap teras masjid. Jumlahnya bisa mencapai ribuan. Tahun ini, sekitar 2 ton gula sumbangan warga dari berbagai etnis, dilempar saat prosesi.



Bangunan Tua Menurut Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Batusangkar, rata-rata, bangunan di Padang Kota Tua dibangun pada akhir abad 19 dan awal abad 20. Arsitekturnya bergaya eropa: klasik, neo klasik, art deco geometric, modern, hingga art deco streamline.  Ada sekitar 75 bangunan tua yang mendapat perhatian khusus pemerintah. Masjid Muhammadan Padang Kota Tua tak lepas dari penyebaran Islam di Padang. Masjid Muhammadan di Kampung Keling menjadi saksi bahwa kawasan yang bersebelahan dengan Pecinan ini pernah menjadi pusat penyebaran Islam. Masjid ini diyakini telah berusia 200 tahun. Masjid Muhammadan dibangun para saudagar Gujarat. Arsitektur gaya Nagor mendomonasi bangunan ini. Warna putih dan garis hijau mendominasi ornament masjid ini di setiap sudutnya. Mulai dari jendela, dinding, maupun tiang-tiang utama masjid, didominasi warna tersebut. Kelenteng See Hin Kiong Kelenteng See Hin Kiong merupakan salah satu bangunan yang mencolok saat melintasi Kampung China. Warna merah dan kuning memadati oranamen-ornamen yang dibalut aura naga. Bangunan tua tempat beribadat tiga agama ini (Budha, Kong Hu Chu, Tao) dibangun sekitar 1861. Kelenteng yang awalnya bernama Kelenteng Kwan Im Tem dibangun kembali pada 1905 oleh Kapten Lie Goan Hoat. Gempa berkekuatan 7,9 Skala Richter September 2009 merusak bangunan ini. Kini, Kelenteng See Hin Kiong difungsikan sebagai museum. Sedangkan kelenteng dengan corak serupa dibangun sekitar 100 meter dari bangunan lama. Kapel Susteran St Leo Kapel Susteran St Leo merupakan kapel tertua Belanda di Sumatera yang berdiri sejak 1903. Gempa bumi tahun 2009, menghancurkan gereja khusus biarawati ini. Kapel ini mewakili arsitektur gothic. Sejumlah material dan peralatan di dalamnya berasal dari abad 19. Pasca gempa, bangunan ini dibangun kembali seperti semula dan kembali difungsikan. Padangsche Spaarbank Gedung Padangsche Spaarbank dibangun tahun 1908. Gedung yang berada di ujung jalan Batang Arau, sempat beralih fungsi menjadi Hotel Batang Arau. Gedung tua ini bergaya neo klasik eropa yang berkembang pada awal abad 20. Tiga jendela berukuran lebar meghiasi lantai dua gedung ini. Pintu masuk berukuran besar diapit dengan dua jendela besar khas neo-klasik. Bagian atap berbentuk pyramid yang dibalut dengan sentuhan susunan kotak dihiasi fentilasi bulat dan setengah lingkaran berukuran besar. Bangunan ini terlihat sempurna dan terkesan kokoh hingga kini.
Gedung Bank Indonesia
Gedung Bank Indonesia
De Javasche Bank Bangunan ini terlihat anggun dan berdiri kokoh di samping jembatan Siti Nurbaya. Javasche Bank dibangun pada 1864 dan kini difungsikan sebagai museum Bank Indonesia. Kantor cabang Javasche Bank ini dibangun pada Oktroi keempat—kebijakaan DJB yang berlaku dalam kurun waktu 10 tahun—sejak DJB diresmikan di Jakarta 24 Januari 1828. DJB secara resmi beralih nama menjadi Bank Indonesia pada tahun 1953. Bangunan ini kembali dipugar pasca gempa 2009 lalu tanpa menghilangkan arsitektur aslinya. NHM dan Gedung Belanda Kantor Gubernur Belanda berada berseberangan dari gedung DJB, persis di samping jembatan Siti Nurbaya. Kini beralih fungsi jadi Kantor Inspektorat Wilayah Sumbar yang terkesan menutupi kesan aslinya. Di sekitar tepian Batang Arau berjejer gedung milik perdagangan Belanda. Yang menonjol yakni Nederlandche Handel-Maatschappij (NHM), perusahaan perdagangan Belanda yang menggantikan fungsi VOC. Saat ini, gedung NHM difungsikan sebagai gudang milik swasta. Gedung yang berada di jajaran NHM ini merupakan perkantor perusahaan dagag Belanda: Steffan, Guntzel, Veth, Tels & Co, Hautten, Geowehry Jacobson van Den Berg, Tels & Co.
Jembatan Siti Nurbaya
Jembatan Siti Nurbaya
Pisang Bakar Siti Nurbaya Tak lengkap rasanya bila mengitari areal Padang Kota Tua tanpa mencicipi hidangan jalanan yang disajikan di sepanjang Jembatan Siti Nurbaya. Jembatan layang ini merupakan tempat favorit kalangan muda dan keluarga untuk menghabiskan waktu santai menikmati sunset dan keindahan kota di malam hari. Pisang bakar dan jagung bakar serta jajanan ringan lainnya bisa dijumpai di atas jembatan ini. Keriuhan suasana malam nan tenang membantu Anda menikmati keindahan kota dari atas jembatan Siti Nurbaya. sumber : Efrinaldi

Kamis, 08 Desember 2016

10 tempat wisata dan pemandangan alam terindah yang wajib dikunjungi di Kab. Kerinci.
  1. AIR TERJUN PANCURAN RAYO. 

Daya tarik air terjun berketinggian ± 150 m ini berupa hujan embun yang tercipta akibat ketinggiannya serta kolam pemandian alam yang unik dan menarik. Kondisi hutan disekeliling air terjun ini masih alami dan merupakan habitat tumbuhan rotan yang dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan meubel dan kerajinan lain. Desa Lempur Danau dan Desa Pulau Tengah merupakan dua desa yang berdekatan letaknya dengan obyek wisata ini. Dari kedua desa dimaksud akan mudah untuk mengunjungi Air Terjun Pancaro Rayo dan Air Terjun Pancuran Gading. Perjalanan dari Kota Sungai Penuh sejauh ± 12 Km untuk mencapai kedua desa tersebut.

2. DANAU GUNUNG 7.



Danau ini di kelilingi oleh 7 Buah Gunung yang menjulang tinggi sebagai dinding dari danau tersebut. Danau Gunung Tujuh merupakan danau kaldera yang terbentuk akibat kegiatan gunung berapi di masa lampau. Pada ketinggian 1.996 m dpl, danau ini merupakan danau tertinggi di Asia Tenggara karena letaknya berada diatas gunung. Danau ini sering ditutupi kabut dengan suhu rata-rata 17 0C. Luas Danau ± 960 ha dengan panjang berkisar 4,5 km dan lebar 3 km. Danau ini dikelilingi oleh tujuh gunung, yaitu Gunung Hulu Tebo (2.525 meter), Gunung Hulu Sangir (2.330 m), Gunung Madura Besi (2.418 m), Gunung Lumut yang ditumbuhi berbagai jenis lumut (2.350 m), Gunung Selasih (2.230 m), Gunung Jar Panggang (2.469 m), dan Gunung Tujuh (2.735 m).
Danau ini terletak di Desa Pelompek Kecamatan Kayu Aro dengan jarak ± 56 km dari Sungai Penuh. Untuk menikmati keindahan dan kesejukkan udara Danau Gunung Tujuh pengunjung harus berjalan kaki melewati jalan setapak selama 2-3 jam.
Lokasi : Di Desa Pelompek, Kecamatan Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Indonesia.

3. Air Terjun Telur Berasap.



Air terjun yang paling terkenal di kerinci adalah AIR TERJUN TELUN BERASAP. Air terjun tersebut bersumber dari dari sungai yang berhulu Di danau gunung tujuh yang mengalir melewati tebing terjal Dengan ketinggian sekitar 50 M. Orang Jambi menyebutnya Air Terjun Telun Berasap karena besarnya debit air yang turun sehingga menimbulkan “kabut air” di sekelilingnya.
Di balik Air Terjun Telun Berasap, terdapat sebuah goa. Masyarakat setempat tidak berani memasuki goa tersebut karena medannya begitu sulit dilalui. Air terjun yang sangat deras dengan karang yang terjal, menyebabkan gua tersebut tidak pernah dikunjungi oleh masyarakat maupun para wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Air Terjun Telun Berasap.
Air terjun Telun Barasap menyuguhkan pemandangan yang indah, dengan debit air yang deras sehingga membentuk percikan air yang lembut mirip seperti asap putih atau dikenal juga dengan kabut air. Butiran-butiran uap air yang terbentuk dari kabut air tersebut berwarna indah tatkala disinari cahaya mentari dengan memantulkan kemilau cahaya yang berwarna-warni. Air terjun ini terletak di Desa Telun Berasap, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Indonesia. Lokasi : Desa Telur Berasap, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Indonesia

4. Kawasan wisata Aroma Peko.

Kawasan wisata Aroma Peko terletak di kawasan perkebunan teh Kayu Aro. Temapat wisata ini banyak sekali para wisatawan yang berkunjung baik dari Kerinci, luar daerah, hingga pengunjung dari mancanegara. Setiap tahun kawasan ini menjadi objek wisata yang banyak dikunjungi.
AROMA PECO KAYU ARO Lokasi : Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi, Indonesia.


Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Member Asita

Blog Archive

Popular Posts

Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Minangkabau Land

Minangkabau Halal Tourism

Translate Here

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese

Like This

news

Booking Here

Nama

Email *

Pesan *

Blog Demo